Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.

Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.

Hari ini tepat setahun yang lalu saya mendapatkan Apple Watch. Hal tersebut otomatis menjadikan Apple Watch sebagai smartwatch pertama yang saya miliki. Beberapa review yang saya baca sebelum membelinya memberikan reaksi beragam terhadap generasi pertama smartwatch dari Apple tersebut. John Gruber lewat Daring Fireball misalnya menjelaskan betapa nyaman menggunakan Sports band serta bagaimana Digital Crown, Force Touch serta Taptic Engine memberikan pengalaman interaksi baru di Apple Watch. Menurut Nilay Patel via The Verge, Apple Watch merupakan pilihan smartwatch terbaik saat itu meski performanya masih di bawah rata-rata. Senada dengan Nilay, John Topolsky di Bloomberg mengatakan bahwa Apple Watch dari Apple adalah produk yang menarik untuk dimiliki meski belum menjadi hal essensial bagi semua orang.

Saya memilih Apple Watch model Sport 42 mm dengan warna hitam. Alasan saya memilih warna hitam adalah agar mudah dipasangkan dengan warna baju apapun. Kekurangan dari Apple Watch Sport dengan warna hitam adalah kurang cocok jika dipasangkan dengan tali yang terang.

Seminggu yang lalu, kesialan menghampiri saya. Apple Watch saya terjatuh dan layarnya pecah. Setelah menenangkan diri, saya coba telpon ke iBox, siapa tahu masih bisa diklaim garansi atau at least mereka membantu mengirimkan ke Singapura untuk diperbaiki. As expected, dari pembicaraan telpon yang lumayan singkat mereka tidak bisa membantu klaim garansi Apple Watch saya yang pecah.

Sebelum memutuskan membeli Apple Watch Series 2, saya menghampiri bagian service iBox terlebih dahulu sekali lagi. Saya mendapatkan jawaban yang sama, mereka tidak bisa membantu klaim garansi ataupun membantu mengirimkannya ke Singapura. Opsi lain yang ditawarkan adalah tukar tambah. 4 juta rupiah untuk unit baru dengan seri yang sama.

Setelah menimbang-nimbang daripada menambah 4 juta untuk seri yang sama saya memutuskan untuk beli Apple Watch Series 2 saja. Toh selain mendapatkan seri yang lebih baru, saya juga bisa menuliskan reviewnya. Ingat, konten adalah kunci.

Apple Watch Series 2 kali ini saya memilih warna silver ukuran 42 dengan nylon band. Berhubung kulit saya coklat agak gelap, jadilah talinya saya ganti dengan tali Sport warna Navy.

Secara tampilan fisik, tak ada yang berbeda dengan Apple Watch terdahulu yang saya miliki. Hanya jeroannya yang diupgrade oleh Apple.

Sebelum berbicara tentang Apple Watch Series 2, mari kita samakan dulu pemahaman tentang seri Apple Watch yang dirilis Apple. Apple mengeluarkan Apple Watch pertama kali pada tanggal 24 April 2015. Terdapat 3 jenis Apple Watch yang dirilis, Apple Watch Sport, Apple Watch dan Apple Watch Edition yang menjadi seri termahal. Mari kita sebut Apple Watch yang dirilis Apple pertama kali ini Apple Watch Series 0.

Pada tanggal 16 September 2016, Apple merilis Apple Watch Series 2 yang juga secara bersamaan merilis Series 1 yang pada dasarnya adalah Series 0 dengan upgrade pada prosesor. Jadi sebenarnya ada 3 jenis Apple Watch. Series 0 yang pertama kali diluncurkan, Series 1, upgrade prosesor dari Series 0 dan Series 2.

Lalu mana yang lebih baik untuk dibeli sekarang ini? Jawabannya jelas, Series 2. Selain memiliki ketahanan batere yang lebih lama, Apple Watch Series 2 juga lebih tahan air dan memiliki GPS onboard.

Dengan desain yang sama dengan seri sebelumnya, Apple Watch Series 2 lebih tebal 1mm

Secara fisik, tak ada yang berbeda dari Apple Watch Series 2. Digital Crown dan tombol samping masih ada di sisi yang sama. Kalau biasanya produk Apple bertambah tipis di tiap serinya, kali ini tidak berlaku untuk Apple Watch. Series 2 kali ini lebih tebal 1mm dibanding seri terdahulunya. Meski tidak terlihat secara kasat mata namun terasa ketika dikenakan.

Dengan menggunakan band yang sama, di Series 0 saya dapat dengan nyaman mengaitkannya di lubang ke 3 namun di Series 2 justru terasa lebih kencang dan sempit. Tidak sampai mengganggu kenyamanan ketika dipakai sih, tapi tetap terasa bedanya.

Apple Watch band yang saya miliki juga masih bisa dipakai di Series 2. So, if you collecting Apple Watch band, you don’t have to worry about it when you upgrade the watch. Semoga Apple terus mempertahankan kompatibilitas Apple Watch band di tiap-tiap serinya nanti.

Layar yang lebih cerah dibandingkan dengan Series 0

Ukuran layar masih belum berubah di Apple Watch Series 2. 1.65 inch OLED display dengan resolusi 390 x 312 ppi. Perbedaan yang nampak adalah Apple Watch Series 2 jauh lebih terang. Apple Watch Series 2 dapat memancarkan kecerahan hingga 1000 nit, dua kali lipat lebih terang dibandingkan dengan Series 0 yang hanya 450 nit. Perbedaan ini cukup terasa terutama ketika saya melihat Apple Watch di bawah sinar matahari atau ketika siang hari. Informasi yang ada di Apple Watch jadi lebih mudah terbaca.

Performa yang lebih baik berkat dual core prosesor S2

Apple menggunakan dual core prosesor S2 di Apple Watch Series 2. Bagian GPU pun mendapat upgrade ke PowerVR Series 6 ‘Rogue’. Keduanya menyajikan performa yang lebih baik. Meski watchOS 3 sendiri sudah memberikan peningkatan performa di Series 0 yang saya kenakan sebelumnya, di Series 2 jadi jauh lebih cepat lagi.

Aplikasi yang diletakkan di Dock dapat diakses dan langsung digunakan tanpa harus menunggu. Demikian pula dengan aktivitas yang lain seperti membalas pesan melalui scribble atau membuka third party apps, lebih cepat dan lancar. Kalau di series 0, saya harus menunggu 1 hingga 3 detik, di Series 2 hal itu tak terjadi.

Lebih tahan air dibanding Series 0, bahkan bisa digunakan ketika berenang

Apple Watch Series 2 dapat digunakan untuk untuk berenang atau kegiatan di air lainnya hingga kedalaman 50m. Perbaikan dari Series 0 yang hanya mendapat rating IPX7 atau dapat bertahan ketika kontak dengan air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit. Jadi, kalau olahraga favoritmu adalah berenang, kamu bisa dengan aman tetap menggunakan Apple Watch dan merekam seberapa banyak aktivitasmu.

Di Series 2 juga terdapat sebuah tombol khusus di Control Center yang berfungsi untuk mengeluarkan suara sehingga air-air yang tersisa pada lubang Apple Watch dapat keluar. Untuk menggunakannya cukup swipe ke atas untuk mengaktifkan Control Center lalu tekan tombol dengan gambar tetesan air. Selanjutnya scroll Digital Crown ke atas untuk mulai membunyikannya.

Saya sendiri belum sempat berenang untuk menguji Apple Watch. Tetapi saya sudah pernah memasukkannya ke dalam ember selama 10 menit dan menggunakannya ketika mandi dan Apple Watch saya masih berfungsi baik hingga sekarang.

Batere yang lebih tahan lama

Saya biasanya mulai menggunakan Apple Watch sekitar jam 7 pagi dan mulai mengisi dayanya kembali di kisaran jam 9 malam hingga keesokan paginya. Dengan Apple Watch Series 0, batere tersisa 40-50% setelah digunakan seharian dan di Apple Watch Series 2 batere yang tersisa adalah 60-70%an. Tentu dengan daya tahan batere seperti ini Apple Watch Series 2 dapat digunakan dua hari tanpa dicharge.

Watch bands

Satu langkah tepat Apple dalam membuat Apple Watch adalah tali jam yang dapat diganti. Hal ini pula yang membuat saya betah menggunakan Apple Watch, talinya dapat diganti sesuai dengan pakaian atau acara yang akan saya hadiri. Dan karena hal itu pula koleksi tali jam Apple Watch saya terus bertambah.

Saat ini setidaknya ada lebih dari 5 jenis tali Apple Watch yang saya miliki. Beberapa dari Apple dan ada satu tali Apple Watch dari bahan kulit yang saya pesan secara online. Saya tinggal menambahkan Apple Watch adapter untuk dapat dikenakan. Sebenarnya jika kamu kreatif, kamu hampir dapat menggunakan tali jam apa saja ke Apple Watch. Kamu cukup butuh adapter untuk mengaitkannya di Apple Watch. Adapter ini bisa kamu dapatkan secara online.

Contohnya video di bawah ini yang mengubah Nato Strap biasa menjadi dapat dipasangkan ke Apple Watch.

Kalau kamu memiliki Series 0, tali Apple Watchnya masih bisa kamu gunakan di Series 2 tanpa ada adapter khusus. Semoga di Apple Watch seri-seri berikutnya Apple tetap mempertahankan hal ini.

Performa yang lebih baik berkat watchOS 3

Performa yang baik dari Apple Watch Series 2 sebenarnya tidak lepas dari peranan update watchOS 3 yang dikeluarkan oleh Apple. watchOS 3 bukan hanya sekedar membawa beberapa interaksi dan aplikasi baru. Dipresentasikan oleh Kevin Lynch pada WWDC 2016, watchOS 3 memiliki serangkaian fitur baru yang membuat aplikasi lebih cepat terbuka dan menyediakan informasi yang dibutuhkan. Menurut presentasi dari Kevin Lynch, Apple Watch melakukan 4 hal berikut:

  • Keep favorite apps in memory
  • Background updates data in apps
  • Refreshed information
  • Instant launch

Lalu mengapa Apple sanggup membuat watchOS 3 lebih cepat dibanding watchOS 2? Pendapat saya adalah karena Apple masih berhati-hati dalam menyeimbangkan performa dengan daya tahan baterai di watchOS 2. Mengedepankan performa tetapi membuat daya tahan baterai memendek bukan opsi yang tepat untuk diambil, terlebih untuk smartwatch yang tergolong masih baru di pasaran. Dengan watchOS 3, saya kira Apple sudah menemukan kombinasi yang tepat antara kecepatan performa dengan daya tahan baterai yang cukup untuk digunkan dalam keseharian. Terlebih di Apple Watch Series 2 dengan hardware yang lebih mumpuni.

Watch face baru serta kini semakin mudah menggantinya

Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.

Ada 3 watch face baru yang dikenalkan oleh Apple pada watchOS 3. Numerals, Minnie Mouse dan satu watch face berbasis Activity baik dengan tampilan digital atau analog. Selain itu, Apple juga mempermudah cara menggantinya. Tinggal swipe dari pinggir ke pinggir layar lainnya. Kemudahan lainnya adalah Apple mengijinkan kustomisasi watch face dan complications melalui aplikasi Watch di iPhone. Begitu pula dengan mengurutkan pilihan watch face yang bakal sering digunakan. Tak perlu berkutat lagi dengan layar kecil Apple Watch.

Interaksi baru; Hadirnya Control Center dan Dock

Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.
Tampilan Control Center dan Dock di watchOS 3

Agar lebih selaras dengan iOS, Apple menambahkan Control Center pada watchOS 3. Layaknya Control Center di iPhone dan iPad, ada tombol Airplane, Silent, indikator baterai, Do Not Disturb, Airplay dan tombol Find My iPhone. Ada juga tambahan tombol bergambar air jika kamu menggunakan Apple Watch Series 2. Seluruh tombol ini belum dapat dikustomisasi baik urutan atau diganti dengan shortcut tertentu. Semoga nanti di watchOS 4, Apple mengijinkan pengguna untuk dapat mengatur tombol apa saja yang diinginkan ada di Control Center atau malah menambahnya.

Selain menambahkan Control Center, Apple juga mengubah interaksi tombol samping (side button). Dari yang tadinya berguna untuk akses cepat daftar kontak favorit kini menjadi tempat menaruh aplikasi favorit yang dinamakan Dock. Kamu bisa menaruh aplikasi bawaan atau yang dari App Store.

Dock Apple Watch saya berisi 7 macam aplikasi. 3 diantaranya adalah aplikasi dari pengembang pihak ketiga yaitu Fantastical, Todoist dan Waterminder. Kedua aplikasi pertama berguna untuk mengorganisir daftar tugas dan jadwal yang saya miliki sedangkan yang ketiga berguna untuk memastikan saya minum air putih secara cukup setiap harinya.

Sayangnya untuk menambahkan aplikasi di Dock ini, saya harus melakukannya melalui iPhone. Alangkah lebih mudahnya apabila dapat dilakukan langsung dari Apple Watch.

Lebih mudah membalas pesan berkat adanya fitur Scribble, tinggal tulis di layar Apple Watch

Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.
Membalas pesan juga semakin mudah berkat fitur Scribble

Di watchOS 3, Apple menambahkan fitur Scribble. Fungsinya adalah untuk memudahkan menulis pesan balasan. Jika di versi watchOS sebelumnya, saya harus bergantung pada template jawaban yang sudah diatur sebelumnya, di watchOS 3 pesan balasan yang dikirimkan dapat lebih beragam sesuai dengan kebutuhan.

Selain Scribble, kamu juga bisa mengirimkan Digital Touch dari Apple Watch. Shortcutnya sama dengan yang ada di iPhone.

Aplikasi Activity yang lebih lengkap plus fitur berbagi

Apple Watch bukan sekedar penunjuk waktu saja. Di dalamnya, terdapat sejumlah sensor yang berguna untuk mengetahui seberapa aktivitas dan kalori yang dibakar sehari-hari. Untuk itulah di watchOS 3, Apple menambah beberapa fitur baru di aplikasi Activity agar pengguna bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat.

Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.
Dua watch face baru berdasarkan aplikasi Activity. Lebih mudah mengetahui jumlah aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Selain ada watch face baru yang berkaitan dengan Activity yaitu Activity Digital dan Analog, kamu juga bisa mempamerkan hasil kegiatan olahragamu kepada teman atau kerabat. Tujuannya agar setiap orang semakin termotivasi untuk berolahraga dan dengan demikian dapat hidup lebih sehat lagi. Berkat ketahanan airnya, Apple juga menambahkan kegiatan olahraga air ke dalam aplikasi Workout di Apple Watch Series 2. Dua kegiatan olahraga air ini tak saya temukan di seri pertama. Lebih lagi, kalau kegiatan olahraga yang kamu lakukan tidak ada dalam daftar aplikasi Workout, kamu bisa pilih kategori Other dan Apple Watch tetap akan merekam layaknya aktivitas olahraga yang lain.

Apple Watch juga semakin pintar dalam mengenali kegiatan yang kamu lakukan. Misalnya ketika sedang jogging lalu kamu ingin beristirahat sejenak, Apple Watch dapat secara otomatis menghentikan juga aplikasi Workout. Pada Series 2, kamu dapat dengan leluasa jogging atau jalan-jalan di sore hari tanpa harus membawa iPhone. Itu karena Apple Watch Series 2 memiliki GPS sehingga dapat mencatat lokasi yang kamu lewati.

Tak hanya olahraga fisik, Apple juga menyiapkan satu aplikasi baru yang bermanfaat untuk membantumu lebih tenang. Melalui aplikasi Breathe, kamu bisa memanfaatkan irama getar Apple Watch untuk mengatur pernapasan yang diklaim bisa mengurangi stres.

Lalu, perlukah saya menggunakan Apple Watch? Kalau iya, seri mana yang harus saya ambil?

Jawabannya tergantung dengan kebutuhanmu. Apabila kamu ingin sebuah jam tangan pintar dengan fitur kesehatan yang mumpuni maka tak ada yang bisa sarankan selain Apple Watch.

Kalau saya sudah punya Series 0, apakah perlu upgrade ke Series 2?

Belum, saya pikir. Series 2 memang menawarkan performa dan daya tahan batere plus punya GPS sendiri dibandingkan dengan Series 0 namun rasanya belum terlalu signifikan untuk upgrade sekarang. Lebih baik menunggu hingga nanti generasi selanjutnya.

Kalau beli Apple Watch di Indonesia aman ngga sih?

Berkaca dari pengalaman saya, rasanya ragu untuk berharap lebih pada penyedia produk Apple secara resmi di Indonesia. Toh mereka juga hanya membantu mengirimkan.

Ada pertanyaan lainnya? Langsung saja via kolom komentar di bawah ya!

Bagi yang ingin memiliki smartwatch untuk pertama kali dan kini sudah menggunakan iPhone, saya sangat merekomendasikan Apple Watch Series 2. Lebih mumpuni dan dapat diandalkan untuk melacak kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

Comments

2 responses to “Apple Watch Series 2 review, lebih mumpuni dalam kemasan lama.”

  1. dessy Avatar
    dessy

    halo mas, thanks buat reviewnya, EXCELLENT. Walaupun saya baru baca di tahun 2022, apakah sekarang masih worthy untuk beli Iwatch 2 yg second barang display Ibox? saya sendiri kepikiran untuk urusan kesehatan, dan sempet kepikir mau beli merk laen, tapi saya pake Iphone XR, talong infånga ya. Makasih banyak, ditunggu inputnya.

    1. Aditya Daniel Avatar

      Halo, saat ini kalau Apple Watch 2 rasanya sudah ketinggalan jauh ya. Kalau saya pribadi bakal ambil Apple Watch 4/5.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *