Macbook Pro baru dengan Touch Bar seolah menjadi penegasan kembali dari Apple bahwa mereka tidak akan pernah mengeluarkan perangkat Mac dengan layar sentuh. Langkah yang cukup kontras dibandingkan dengan Microsoft. Sebelum Apple mengumumkan Macbook Pro, Microsoft sudah terlebih dahulu mengenalkan all-in-one PC dengan layar sentuh bernama Surface Studio.
Apple tidak akan mengeluarkan Mac dengan layar sentuh bukan karena mereka tidak mampu memproduksinya, tetapi karena kehadiran layar sentuh pada perangkat desktop bukanlah sebuah pengalaman penggunaan yang baik. Craig Federighi pada peringatan 30 tahun Mac yang lalu mengatakan (via ArsTechnica):
“It’s obvious and easy enough to slap a touchscreen on a piece of hardware, but is that a good experience?” asked Federighi. “We believe, no.”
Menyentuh layar vertikal selain kurang ergonomis juga bukan tidak menyenangkan. Percobaan paling gampang adalah dengan menggunakan iPad + keyboard eksternal. I tried it and it really sucks. Jauh lebih cepat menggunakan keyboard shortcut dan mouse ketimbang menyentuh layar.
Dalam sebuah wawancara dengan CNET, beberapa petinggi Apple termasuk Jony Ive menjelaskan mengapa Apple tidak akan mengeluarkan Mac dengan layar sentuh:
A Touch Bar instead of a full-on touchscreen means disappointment for anyone hoping for iPads and MacBooks to merge into some new mobile gadget. That’s just not happening, the executives insist. It’s not because Apple can’t make a touchscreen Mac. It’s because Apple decided a touchscreen on a Mac wasn’t “particularly useful,” says Ive. And on the MacBook Pro, which keeps getting thinner and lighter, it could be “a burden.”
Apple tidak akan mengeluarkan Mac dengan layar sentuh sama seperti Apple tidak akan menggabungkan iOS dan macOS menjadi sebuah sistem operasi baru. Tak hanya membuang waktu, hal tersebut juga akan memboroskan sumber daya yang Apple miliki untuk merancang sistem operasi gabungan tersebut. Apa yang Apple lakukan adalah menambahkan fitur agar masing-masing perangkat yang dimilikinya dapat berkomunikasi dengan baik. Itulah mengapa Apple terus menambahkan fitur yang mempererat ekosistem antar perangkatnya seperti Handoff dan Continuity.
Dengan Handoff dan Continuity, pengguna bebas memilih melanjutkan pekerjaannya dengan perangkat yang diinginkan. Butuh touchscreen? Pakai iPad. Butuh mencari gambar serta menyisipkan referensi dengan mudah? Pakai Mac.
Touch Bar bukanlah jawaban atas bagaimana Apple membawa layar sentuh ke Mac. Dan memang bukan niat Apple membawa touch screen dengan kehadiran Touch Bar. Touch Bar adalah bagaimana Apple membawa sebuah perangkat input dan kontrol dengan cara baru. Matthew Panzarino lewat TechCrunch:
Having a discrete bar that can update with context, allowing you to take those dozen daily actions makes total sense. Far more sense than bolting a touch screen onto a non-touch-optimized OS and forcing you to poke at tiny buttons meant for a mouse.
Let’s embrace the evolution Apple brings with the new Macbook Pro. And accept the fact that iOS and macOS won’t merging anyday as Apple won’t ship macOS with touchscreen.