Tidak ada Mac Pro baru tahun ini. Dalam acara pengumuman Macbook Pro bulan lalu, Apple sama sekali tak menyinggung rencana atau petunjuk mengenai hadirnya desktop Mac tersebut. Marco Arment dalam sebuah postingan blognya menulis beberapa alasan mengapa Apple seharusnya tetap menaruh perhatian dan mengupdate lini Mac Pro. Dalam tulisannya:
It’s the only pro-grade, workstation-class operating system that has ever been easy to use and nice enough that we wanted to spend more time at our workstations.
And hidden behind our pro apps and terminal windows are the shared photo streams we made last night, showing pictures of our children to their grandparents, who are running the exact same operating system.
Technology changes, markets change, and people change, but some moments in history are uniquely high points that are never quite matched.
The world has never seen anything like macOS, and nothing will truly replace it. If we’re forced to move to something else, it’ll be painfully, inescapably, perpetually worse.
Keep the Mac Pro alive, Apple, so none of us have to make that choice.
The rest of the lineup is great for almost everyone. Almost. But please don’t abandon those of us who truly want or need the best computers in the world, because if they’re not Macs, they’re not good enough.
Bagi para profesional, Mac Pro masih menjadi pilihan terbaik untuk mendukung pekerjaan. Prosesor, GPU dan RAM yang dapat diupgrade sesuai dengan kebutuhan menjadikan Mac Pro pilihan terbaik dibanding iMac. Salah satu alasan mengapa Apple membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengupgrade lini Mac mereka termasuk Macbook Pro yang baru saja dirilis adalah ketergantungannya dengan Intel selaku pemasok prosesor.
Pada Macbook Pro versi 2016, Apple hanya menyediakan opsi RAM maksimal 16GB. Keputusan ini diambil untuk menyeimbangkan performa dan daya tahan battere Macbook Pro dalam penggunaan sehari-hari. Selain itu LPDDR3 yang digunakan oleh Apple juga terbatas pada maksimal RAM 16GB per chip. Lebih jauh, Intel Skylake prosesor yang digunakan pun belum mendukung protokol LPDDR4 yang sanggup mengakomodir kebutuhan RAM lebih banyak.
Stephen Hackett via 512Pixels:
No doubt the Mac Pro is in a bad spot. Apple skipped a generation of Xeons and is now waiting of Intel to get Skylake-E ready. As Apple is stuck waiting on Intel, the Mac Pro grows older by the day.
Jelas terlihat bahwa ketergantungan Apple dengan Intel mempengaruhi jadwal update perangkat Mac.
Pertanyaannya: Akankah Apple menggunakan prosesor bikinannya sendiri untuk perangkat Mac sama halnya dengan penggunaan prosesor A-series di perangkat iOS? Mungkin saja. Tetapi tidak dalam waktu dekat.