Lightning vs USB-C

Lightning vs USB-C

Awal minggu ini, Takashi Mochizuki via WSJ merilis tulisan mengenai bocoran iPhone yang akan datang. Selain menggunakan layar OLED fleksibel yang melengkung pada sisinya, Apple juga disebut bakal mengganti konektor Lightning menjadi USB-C yang sudah terlebih dahulu digunakan untuk Macbook dan Macbook Pro 2016.

Sejalan dengan laporan Ming Chi Kuo sebelumnya, Apple diprediksi bakal merilis 1 iPhone tambahan selain iPhone 7S dan 7S Plus yang sesuai dengan kebiasaan. iPhone tambahan ini disebut akan memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan iPhone 7S dan 7S Plus serta desain layar yang lebih lebar (tanpa bezel). Satu hal yang menarik dicermati dari laporan Takashi adalah prediksinya tentang penggantian konektor Lightning ke USB-C pada iPhone selanjutnya.

Dalam laporannya:

They said Apple would introduce other updates including a USB-C port for the power cord and other peripheral devices, instead of the company’s original Lightning connector. The models would also do away with a physical home button, they said. Those updates would give the iPhone features already available on other smartphones.

Kehadiran USB-C di iPhone yang akan datang menjadi berita baik dan harapan bagi sebagian orang. Ukurannya yang kecil dan kini dapat dengan mudah ditemui di smartphone lain membuat penggunanya tak perlu lagi membawa atau repot-repot mencari kabel yang cocok untuk mengisi iPhonenya.

Namun menurut saya Apple belum (atau bahkan tidak mungkin) menggunakan USB-C di iPhone. Setidaknya ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, sejak iPhone pertama diluncurkan pada tahun 2007 silam, Apple selalu menggunakan konektor buatannya sendiri yaitu 30-Pin connector hingga kemudian digantikan Lightning dengan kehadiran iPhone 5 pada tahun 2012.

Kedua, Apple merupakan perusahaan yang selalu ingin memiliki kontrol penuh terhadap produk yang dikeluarkannya. Dengan menggunakan Lightning, Apple dapat dengan leluasa mengontrol aksesoris apa yang cocok digunakan untuk iPhone atau iPad. Idealnya seperti itu, lewat program Made For iPhone/iPad (MFI), setiap perusahaan aksesoris yang ingin menggunakan konektor Lightning harus mendapatkan sertifikat dan tentunya lolos terhadap kualitas yang ditetapkan oleh Apple. Apabila iPhone selanjutnya menggunakan USB-C, Apple akan mengalami kesulitan dalam mengontrol aksesoris apa yang akan konsumennya gunakan karena para pembuat aksesoris tak perlu lagi sertifikasi dari Apple untuk membuatnya. Iya kalau setiap aksesoris dibuat dengan standar yang sama. Kalau lebih buruk dan berdampak pada pengalaman pengguna maka bisa jadi Apple mendapat predikat buruk.

Ketiga, Apple kini memiliki sejumlah aksesoris yang memanfaatkan konektor Lightning. Contoh gampangnya adalah Earpod yang ada di iPhone 7 dan 7 Plus. Airpod, Magic Keyboard, Mouse dan Trackpad terbaru juga menggunakan konektor Lightning. Jika ingin beralih ke USB-C, seharusnya Apple memulainya di iPhone 7 dan 7 Plus.

Karena penasaran, saya membuat polling di Twitter mengenai konektor mana yang seharusnya Apple gunakan di iPhone yang akan datang dan 62% mengatakan Lightning masih menjadi konektor pilihannya ketimbang USB-C

Kemungkinan yang dapat terjadi adalah Apple akan tetap menggunakan konektor Lightning di iPhone yang akan datang namun menggunakan USB-C di ujung yang satunya lagi. Mengingat kini Apple tak lagi menggunakan USB-A di produk-produk terbarunya. Kemungkinan ini lebih masuk akal. Pengguna dapat dengan mudah mengkoneksikan iPhone ke Macbook atau Macbook Pro 2016, tanpa harus menggunakan dongle atau konverter.

Bagaimana menurutmu? Lightning atau USB-C?


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *