Membuat hackintosh mungkin bisa jadi salah satu cara untuk menikmati macOS dengan harga yang lebih murah. Bahkan beberapa waktu yang lalu saya sempat membuat sebuah hackintosh dengan biaya sekitar 3 juta rupiah saja.
Meski terbilang lebih ekonomis dibandingkan dengan membeli komputer Mac dengan spek yang sama di pasaran, namun harus dipertimbangkan juga waktu untuk menginstall macOS di build hackintosh. Setidaknya kamu perlu kesabaran lebih dan pengetahuan dasar tentang komputer. Ada banyak sekali variabel yang dapat mempengaruhi kesuksesan membuat Hackintosh. If you don’t have any previous experience in building computer, I suggest to learn about it first. Remember, Google is your friend.
Spesifikasi Hackintosh
Berikut adalah spesifikasi hardware dari hackintosh yang saya buat:
Prosesor Intel i5-9600K — Sejujurnya memilih prosesor i5 lebih kepada budget constraint. Kalau nanti ada rejeki lebih mungkin saya akan upgrade ke i7 atau i9 sekaligus. Oh ya, saya pilih K series karena saran dari teman bahwa seri ini bisa di overclock. So far setelah ditest untuk melakukan pekerjaan harian, coding, online meeting dan lain sebagainya prosesor ini mampu menanganinya dengan baik.
Motherboard Gigabyte Z390UD — Sejak mengikuti perkembangan Hackintosh dari beberapa tahun belakangan, motherboard Gigabyte paling banyak dipakai dan beberapa menjadi golden builds.
WDC Black PC SSD 250GB M.2 NVME — Saya butuh media penyimpanan dengan kemampuan read and write yang cepat. Untuk kapasitas, saya tidak terlalu pusing. Toh saya ada harddisk external dan jarang sekali menyimpan file secara permanen di komputer.
Corsair DDR4 Vengeance 2 x 16GB – Pretty explanatory, I think.
ASRock Radeon RX570 — Seperti motherboard Gigabyte, pilihan RX570 ini juga lebih kepada kompatibilitas dan dukungan informasi yang lebih lengkap dan mudah dicari dari para builder hackintosh yang sudah terlebih dahulu mencoba.
BCM943602CS PCI-E WiFi – Bluetooth — Untuk bisa menggunakan AirDrop, Handoff, Continuity dan fitur-fitur lain selayaknya komputer Mac, maka untuk konektivitas bluetooth dan Wi-Fi saya menggunakan card khusus yang memang digunakan pada komputer Mac asli.
Power supply saya menggunakan Corsair CXM Series 550W dan case dari VIERY.
OpenCore
Menurut saya pribadi, menginstall Hackintosh sekarang sudah lebih mudah jika dibandingkan dengan 4 sampai 5 tahun kebelakang. Semakin banyak tutorial yang bisa kamu baca dengan konfigurasi komponen yang juga beragam. Namun tetap saja, membuat sebuah hackintosh tidak sepraktis membeli Mac dan menghidupkannya begitu saja.
Sebagai contoh, di build ini, saya sempat stuck beberapa hari tidak bisa boot ke installer dikarenakan menggunakan integrated graphic card dari prosesor, sementara jika merujuk di forum, ada beberapa orang yang bisa menggunakan integrated graphic dari CPU. Setelah saya menggunakan ASRock RX570, barulah instalasi berjalan lancar.
Untuk build yang sekarang ini saya menggunakan bootloader dari project OpenCore. Selain waktu booting yang diklaim lebih cepat dibandingkan bootloader sejenis seperti Clover atau Multibeast, OpenCore juga menjamin kestabilan dan keamanan dari instalasi macOS. Selain itu, OpenCore juga memiliki dokumentasi super lengkap.
Selain menggunakan panduan dari OpenCore, saya juga merujuk pada beberapa video instalasi Hackintosh yang ada di Youtube. Salah satu favorit saya adalah channel Snazzy Labs milik Quinn Nelson
Fitur
Saya rasa hampir semua fitur komputer Mac berjalan dengan lancar di build Hackintosh.
- iMessage
- AppStore
- HandOff
- Airdrop
- Continuity
- Wifi
- Sleep / Wake
- Ethernet
Daftar diatas berjalan dengan lancar dan bahkan beberapa masalah DRM1 yang dihadapi para pembuat hackintosh tidak saya temui di build yang saya bikin.
Performa
Seputar performa, hackintosh ini jauh diatas Macbook Pro yang saya pakai kerja sebelumnya. Hasil benchmark dari aplikasi Geekbench 5 menunjukkan angka 1122 untuk single core dan 5149 untuk multi core. Beda tipis dibandingkan dengan iMac 27 inch 2019 yang menjadi rujukan saya ketika membangun hackintosh.
Penutup
Saya sangat senang dengan build hackintosh kali ini. Dan yang terpenting membantu saya untuk bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan bekerja menggunakan Macbook Pro.
- Beberapa build hackintosh terkena masalah DRM dan tidak bisa memutar konten Netflix, Amazon Prime dan iTunes Movie. ↩︎