Site icon Aditya Daniel

Aplikasi read-later favorit: Instapaper

Aplikasi read-later favorit: Instapaper

Sekarang ini, arus informasi mengalir dengan cepat. Berita, artikel tips dan trik, informasi terbaru seputar perkembangan teknologi semuanya berlangsung dengan cepat dan mudah kita temukan di internet. Sayangnya jika tak pintar dan siap menghadapinya, maka kita akan mudah terdistraksi atau bahkan mungkin melewatkan sebuah informasi yang penting. Ada banyak cara untuk mengelola informasi, salah satunya dengan menyimpan tautan atau link tersebut ke layanan read-later.

Saat ini ada beragam layanan read-later seperti Pocket, Instapaper, dan Readibility. Salah satu layanan serta aplikasi read-later favorit saya adalah Instapaper. Mengapa Instapaper? Mari kita bahas. Instapaper pertama kali dibuat oleh Marco Arment yang kemudian pengembangannya dilanjutakan oleh Betaworks. Versi terbaru dari Instapaper kini sudah mendukung penggunaan 3D Touch baik dari home screen atau dalam aplikasinya untuk peek and pop pada sebuah link.

Alasan saya menyukai Instapaper adalah tampilan aplikasinya yang minimalis. Tak terlalu banyak warna dan pas untuk sebuah layanan read-later yang memang difokuskan pada konten sebuah artikel. Kini Anda bisa membaca dengan cepat sebuah artikel yang terakhir disimpan dengan 3D Touch pada ikon aplikasinya dari homescreen. Selain itu Anda bisa mengakses Notes dan Archives dengan cepat menggunakan cara yang sama.

Ada 4 skema warna untuk mengubah tampilan Instapaper mulai dari putih hingga hitam. Tampilan warna gelap di Instapaper membuat mata tak cepat lelah ketika membaca di malam hari. Terdapat pengaturan khusus yang bisa Anda gunakan untuk mengubah skema warna di Instapaper secara otomatis menggunakan deteksi lokasi. Untuk kenyamanan membaca, Instapaper memiliki pengaturan jenis font beserta ukurannya yang bisa Anda sesuaikan dengan keinginan. Anda bisa menambahakan Notes atau catatan dari artikel yang dibaca. Instapaper mengijinkan Anda membuat 5 catatan dalam sebulan pada versi gratisnya.

Instapaper hadir secara gratis. Versi Premium Instapaper bisa Anda dapatkan melalui in-app-purchase secara bulanan dengan biaya Rp 45ribu atau tahunan sebesar Rp 439ribu. Dengan versi Premiumnya, berisi penambahan fitur pencarian ke semua artikel yang Anda simpan, penambahan Notes yang tidak terbatas, fitur Text-to-Speech Playlist serta Speed Reading.

Ada beragam cara untuk menyimpan tautan atau link menarik ke akun Instapaper Anda. Instapaper menyediakan Chrome dan Firefox extension yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan sebuah artikel ketika browsing menggunakan PC atau Mac. Jika Anda berlangganan newsletter dari situs favorit, Anda bisa menyimpannya cukup dengan meneruskan email tersebut ke akun Instapaper. Selain itu, Instapaper juga terintegrasi dengan layanan web automation IF. Tak ketinggalan, Instapaper juga tersedia di Android.

Download:

Exit mobile version