Apple Watch Review: Sebulan Kemudian

Apple Watch Review: Sebulan Kemudian

Sudah lama juga ya tidak posting di UNAPPOLOGETIC1. Oke, marilah kita melupakan kekhilafan saya karena lama tidak memposting artikel sejak beberapa bulan yang lalu. Masih dengan konsep yang sama, UNAPPOLOGETIC adalah blog yang akan saya khususkan untuk membahas segala hal terkait teknologi khusunya Apple dan perangkat bikinannya. Saya sendiri termasuk orang yang percaya bahwa setiap perangkat atau produk Apple dibuat dengan satu tujuan yaitu membantu mempermudah penggunanya melakukan beragam aktivitas. Tak terkecuali untuk hal yang paling personal, kesehatan.

Ada beragam orang yang mampu mencapai hal-hal luar biasa dengan perangkat Apple yang dimilikinya. Federico Viticci misalnya, dengan menggunakan iPad sebagai perangkat utamanya ia mampu mengelola Macstories dengan baik. Bahkan meluncurkan Club Macstories yang berisi banyak informasi terkait aplikasi dan workflow untuk menyelesaikan beragam pekerjaan melalui perangkat iOS.

Sebulan yang lalu, saya berhasil mendapatkan Apple Watch Sport 42mm. Saya memilih warna hitam, alasannya sederhana agar mudah dicocokkan dengan baju apapun. Setelah dicharge dan diupdate ke watchOS terbaru saya mulai menggunakannya setiap hari hingga ketika artikel ini ditulis dan inilah Apple Watch review versi saya.

The Watch

Apple Watch Sport merupakan versi termurah jam tangan pintar Apple yang bisa kamu dapatkan di Apple Authorized Reseller di harga 6 jutaan. Meski versi termurah namun finishing serta tampilan jamnya sendiri terbilang elegan. Lapisan alumunium dari Apple Watch Sport sangat halus dan tahan terhadap goresan ataupun benturan. Saya pernah beberapa kali tak sengaja membenturkan Apple Watch ke beberapa bagian meja hingga motor namun belum nampak goresan ataupun dent.

Bagian display Apple Watch memakai Ion-X Glass yang juga tahan terhadap goresan ringan. Layarnya pun kontras dengan latar belakang hitam dan tetap mudah dilihat meski sedang berada di bawah sinar matahari sekalipun. Satu lagi alasan mengapa saya memilih warna space gray adalah agar bezel layar serasi dengan UI dari watchOS yang dominan berwarna hitam.

Untuk ukuran jam tangan, Apple Watch terbilang cukup ringan. Ukuran 42mm dengan berat 30g tak memberatkan lengan. Bahkan menurut saya lebih ringan dibandingkan jam tangan saya sebelumnya. Untuk urusan ketahanan terhadap air, Apple menyatakan bahwa Apple Watch memiliki ketahanan terhadap air dengan rating IPX7 berdasarkan standar 60529 di buku manualnya. Artinya Apple Watch dapat dipakai di air hingga kedalaman 1 meter hingga 30 menit. Beberapa orang telah melakukan test dengan memakai Apple Watch ketika berenang dan Craig Hockenberry adalah salah satunya. Bahkan ia menggunakannya ketika berenang di pantai yang kita tahu mengandung garam dan biasanya dapat merusak perangkat elektronik.

Untuk urusan daya jangan khawatir karena Apple Watch sanggup dipakai seharian. Biasanya ketika saya ingin mengisi ulang dayanya sebelum tidur, battery Apple Watch rata-rata masih tersisa di atas 50%. Bahkan saya pernah memakainya dua hari berturut-turut karena kelupaan ngecas dan masih tersisa sekitar 5%.

Band atau tali Apple Watch sport terbuat dari bahan fluoroelastomer. Meski berbasis karet namun tali Apple Watch ini sangat nyaman digunakan bahkan ketika kita berkeringat2. Pada packaging Apple Watch juga terdapat satu buah tambahan tali dengan ukuran yang berbeda just in case tali yang terpasang terlalu panjang.

Software

Pada saat setup pertama kali, kita perlu memindai gambar yang ada di Apple Watch dengan aplikasinya di iPhone, proses pairing pun lumayan cepat dan selanjutnya kamu bisa mulai mengatur setinga Apple Watch seperti watch face, notifikasi serta target Activity.

Watch Face

Watch face adalah istilah tampilan jam utama yang bisa kamu kustomisasi. Terdapat beragam jenis Watch face yang bisa kamu gunakan mulai dari tampilan jam digital maupun analog. Selain kustomisasi warna kamu juga bisa menambahkan Complications atau tampilan mirip widget seperti tanggal, data aktivitas, cuaca. Aplikasi pihak ketiga dari App Store yang sudah memiliki fitur Complications pun bisa kamu tampilkan di watch face. Beberapa aplikasi pihak ketiga yang saya gunakan sebagai Complications contohnya Fantastical, Pedometer++, Workflow dan Due.

Ada 3 watch face yang paling sering saya gunakan. Multicolor Modular, Simple dan Utility. Untuk complications, saya menggunakan Weather, Activity, Date serta Fantastical.

Apple Watch Review: Sebulan Kemudian
Multicolor Modular, Simple dan Utility adalah watch face yang paling sering saya pakai

Selain mengatur watch face dan complications, Apple juga menambahkan Glances yang dapat diakses dengan swipe ke atas seperti kita mengakses control center di iPhone atau iPad. Glances menyediakan tambahan informasi seperti laju detak jantung, kontrol ke musik yang sedang terputar di iPhone, hingga daftar pekerjaan yang harus diselesaikan pada 2Do. Meski menyediakan tambahan informasi yang mudah untuk diakses namun saya sangat jarang membukanya.

Navigasi di Apple Watch dapat dilakukan dengan menggunakan Digital Crown atau dengan menyentuh pada layarnya. Secara default yang juga tampak dari iklan-iklan Apple Watch, Digital Crown berada di sebelah kanan pemakainya jika dipakai di tangan kiri. Sayangnya posisi seperti ini menyebabkan scrolling Digital Crown kurang nyaman menggunakan telunjuk. Solusinya adalah dengan memutar Apple Watch sehingga Digital Crown berada di sebelah kiri juga ketika di pakai di tangan kiri seperti yang dilakukan oleh Craig Hockenberry.

Notifikasi di Apple Watch ibarat perpanjangan dari iPhone. Kita bisa memilih meneruskan notifikasi di iPhone ke Apple Watch baik semuanya ataupun hanya beberapa yang kita anggap penting. Dengan mengandalkan Taptic Engine, Apple Watch memberikan getaran lembut ketika ada notifikasi. Mengutip dari John Gruber dari Daring Fireball:

Taps are all I need for notifications. They’re strong enough that you notice them, but subtle enough that they don’t feel like an interruption. When my phone vibrates, it feels like it’s telling me, Hey, I need you now. When the Apple Watch taps me, it feels like it’s telling me, Hey, when you get the chance, I’ve got something for you.

Notifikasi di Apple Watch tak terasa mengganngu sama sekali. Semenjak menggunakan Apple Watch, saya menjadi jarang sekali memegang iPhone hanya untuk mengecek email yang masuk dan ujung-ujungnya terdistraksi dengan buka Twitter, Steller, Path, dll. Notifikasi di Apple Watch membantu fokus pada apa yang sedang saya kerjakan.

Third Party Apps

Sudah banyak aplikasi pihak ketiga yang bisa Anda install di Apple Watch. Bahkan ada juga beberapa game yang bisa Anda mainkan seperti Four Letters dan Lifeline. Meski saya memiliki lumayan banyak aplikasi yang sudah memiliki aplikasi Apple Watch, saya hanya menginstall beberapa di antaranya. Fantastical, Pedometer++, Due, Workflow, Mini Stats, Tweetbot, Trello, Sleep++ dan 2Do untuk mengetahui daftar tugas harian secara cepat.

Permasalahan utama Apple Watch adalah pada lamanya aplikasi pihak ketiga terbuka. Mengangkat tangan dan menunggu aplikasi pihak ketiga terbuka bisa dibilang adalah pengalaman yang kurang menyenangkan. Proses aplikasinya sendiri pun tidak bisa dibilang cepat meski sudah menggunakan watchOS 2.

A month later

Sebulan kemudian, saya masih menggunakan Apple Watch sehari-hari. Saya menyukainya. Apple Watch membantu saya mengerti lebih tentang kesehatan saya. Berapa jumlah air putih yang saya konsumsi, berapa banyak kalori yang saya bakar, berapa detak jantung rata-rata serta sudah berapa banyak langkah saya hari ini.

Apple Watch adalah produk 1.0. Masih banyak yang dapat diperbaiki terutama dalam hal kecepatan proses baik itu untuk aplikasi bawaan atau aplikasi pihak ketiga. Notifikasi pun masih bersifat terbatas. Hanya sekedar informasi dan kita masih harus membuka iPhone untuk melihatnya. Meski demikian ada beberapa aplikasi yang sudah memiliki interactive notifications seperti email client Sparks.

Apakah saya menyarankan kamu untuk membeli Apple Watch? It depends. Apple Watch lebih dari sekedar jam tangan pintar biasa. Jika kamu menginginkan smartwatch yang dapat juga bertindak sebagai fitness tracker maka menurut saya Apple Watch masih menjadi opsi terbaik.


  1. MENURUT NGANAAA?! 
  2. Bagi kamu yang memiliki tangan berbulu, tenang Apple Watch band yang ini tidak bikin bulu-bulumu nyelip. 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *